13 Oktober 2012

Mengenal BMC (Bandoengsche Melk Centrale)

Bandoengsche Melk Centrale atau lebih dikenal dengan BMC sebagai pusat pengolahan susu satu-satunya di Bandung bahkan Hindia Belanda pada masa itu.

"Vergeer U Nie, dar er geheel Nederlandsch Oost-Indie sclchst een Melk central is, en dat is de Bandoengsche Melkcentrale" (Anda jangan lupa bahwa di seluruh Hindia Belanda ini hanya ada satu pusat Pengolahan Susu dan itu adalah Bandoengsche Melk Centrale) ungkapan yang diucapkan oleh direktur BMC pada saat itu.

BMC (Bandoengsche Melk Centrale)


BMC awalnya didirikan oleh orang-orang Boer (keturunan Belanda yang menetap di Afrika Selatan) pada tahun 1928. Orang-orang Boer yang dikenal keahliannya dalam beternak sapi perah dan pengolahan susu ini ditawarkan untuk mengembangkan peternakan sapi di Hindia Belanda. Kemudian beberapa orang diantaranya mendirikan usaha peternakan sapi perah di Priangan, seperti Louis Hirschland dan Van Zijl. Kedua orang tersebut merupakan juragan sapi keturunan Boer yang memiliki andil besar dalam pendirian BMC, karena lahan yang digunakan untuk pendirian bangunan BMC adalah milik mereka.

Gedung BMC yang dibangun pada 1928 berhasil diselesaikan pada 1929 dengan arsitektur Art Deco. Hingga kini bangunan tersebut tidak berubah karena pada akhir tahun 1980-an bangunan BMC dinyatakan sebagai bangunan cagar budaya yang harus dipertahankan. BMC merupakan tempat pengolahan produksi susu yang dihasilkan para peternak di Pangalengan dan Lembang yang kemudian diolah dan dipasteurisasi. Fasilitas bangunan pengolahan susu ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi orang Belanda akan susu.

Setelah Indonesia merdeka, pada 17 Agustus 1957 turunlah aturan mengenai nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda. Maka pengelolaan BMC diambil alih oleh pemerintah Indoneisa dan dikelola oleh Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi. Lalu dua tahun kemudian diserahkan pada Departemen Peternakan. Dan pada tahun 1965 penelolaan BMC diserahkan kepada Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan nama Perusahaan Daerah Kerta Sari Mamin.

Akibat modal kerja yang minim dan peralatan produksi yang rusak, BMC sempat mati suri selama kurang lebih 20 tahun sejak 1950-an. Akhirnya pada 17 Juni 2002, singkatan BMC diapkai merek dagang Divisi Industri Makanan dan Minuman PT. Agronesia dan mulai menggeliat bangkit kembali menjadi produsen susu serta bahan olahan berbasis susu. Kini BMC berkembang dengan menyajikan berbagai makanan dari mulai makanan khas sunda, nasional dan internasional. Salah satu andalannya adalah sop buntut.

Didalam restoran ini pun terpampang foto-foto kota Bandung serta bnagunan BMC tempo dulu, Banyak orang Belanda  yang datang bernostalgia mengenang masa indah mereka pada masa Hindia Belanda. Bandoengsche Melk Centrale beralamat di Jl. Aceh No. 33 Bandung

Perkembangan nama BMC (Bandoengsche Melk Centrale)
  • 1928 : Bandoengsche Melk Centrale
  • 1942-1945 : Koperasi Soesoe Bandoeng
  • 1945 : Bandoengsche Melk Centrale
  • 1965 : Pusat susu Bandung (PSB)
  • 2002 : Bandoengsche Melk Centrale


Sumber : pikiran rakyat
Foto : mediaindonesia.com

12 Oktober 2012

Gedung Gas Bandung

Bangunan ini lebih dikenal sebagai Gedung Gas karena lama dioperasikan sebagai kantor bagi perusahaan N.V. Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij (NIGM). Adapun bangunan ini hanya berfungsi sebagai kantor administrasi, sedangkan pabriknya terletak di daerah Kiaracondong.

Gedung Gas

Pabrik gas NIGM mulai beroperasi di Bandung tanggal 17 Februari 1921, dan merupakan cabang termuda saat itu. Sebelumnya perusahaan ini telah beroperasi di Batavia, Meester Cornelis (Jatinegara), Buitenzorg, Cheribon, Semarang, Surabaya, Medan, dan Paramaribo.

Keterlambatan pembangunan pabrik gas di Bandung antara lain disebabkan oleh sulitnya mendapatkan material gas alam, namun dalam beberapa tahun perusahaan ini berhasil memenuhi segala permintaan pelanggannya.

Penggunaan gas saat itu di Bandung lebih banyak ditujukan untuk kebutuhan bisnis, contohnya untuk dapur-dapur di hotel, pabrik2 roti, pabrik limun, penghangat di penginapan, barak, rumah sakit, dll. Sedangkan untuk industri, perusahaan ini juga menyalurkan gas ke pabrik altileri (sekarang PT Pindad) dan perusahaan swasta lainnya. Pada tahun 1930'an, telah dibuat sekitar 3.750 sambungan gas. Saat itu gas disalurkan lewat pipa-pipa, bukan lewat tabung gas seperti sekarang.

Pada bulan September 1928, NIGM membeli dan mulai menempati bangunan di Braga 33 yang tadinya digunakan Sekertariat Bandoeng Vooruit dan Kantor N.V. Becker & Co. untuk digunakan sebagai tempat kantor pembayaran dan showroom.

Setelah lama digunakan NIGM, Bangunan yang dirancang Richard Leonard Arnold (R.L.A.) Schoemaker tahun 1919* ini kemudian beralih tangan ke perusahaan gas negara pasca kemerdekaan hingga saat ini.

Setelah lama dibiarkan kosong, baru-baru ada wacana untuk menghidupkan kembali gedung NIGM ini. Terakhir kondisinya Gedung Gas ini dindingnya dipenuhi dengan mural, dan pilar-pilar dicat warna warni.


*Martien de Vletter dalam buku “Masa Lalu dalam Masa Kini:Arsitektur di Indonesia menyebutkan bahwa bangunan ini karya Wolff Schoemaker.

Sumber : aleut.wordpress.com

11 Oktober 2012

Nonton bareng Formula 1 bareng KompasTV di Bandung

Bagi anda penggemar olah raga balapan Formula One (F1), Kompas TV akan mengadakan nonton bersama Grand Prix F1 Korea di   Pasteur Hyper Point, Jl. Dr. Junjunan no. 126-128, Pasteur,Bandung. Acara akan diselenggarakan hari Minggu 14 Oktober 2012 dan dimeriahkan oleh para comic Stand Up Comedy

KompasTV


Sumber : @KompasTV  #NobarF1KompasTV

Gedung GEBEO (PLN)Bandung

Pada tahun 1905, Bandung telah memiliki sebuah perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik bernama Bandoengsche Electriciteit Maatschappij (BEM) yang kemudian berganti nama menjadi Gemeenschappelijk Electriciteitsbedrijf Bandoeng en Omstreken (GEBEO N.V.) pada tahun 1920. Penggunakan nama “Gemeenschappelijk” pada perusahaan ini menunjukan bahwa perusahaan ini tidak murni milik swasta, melainkan sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah.


Gedung Gebeo (PLN sebelum pindah)

Walaupun demikian Gebeo adalah perusahaan yang hanya mengurusi pendistribusian listrik, sedangkan pengelolaan pembangkit listrik dilakukan pemerintah lewat dinas Waterkracht en Electriciteit. Pada tahun 1930, Satu-satunya pembangkit listrik yang dimiliki Swasta adalah yang terletak di Cianjur, mampu menyediakan 342 KW listrik, hanya memenuhi sangat sedikit dibandingkan seluruh kebutuhan perusahaan. Kebutuhan listrik lainnya dipenuhi oleh pembangkit2 listrik tersebut tersebar di seantero Jawa Barat, seperti PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok/Dago, PLTA Ubruk dan Kracak. Gedung ini terletak di Bragaweg samping rel kereta api di depan Bank Indonesia. Kini gedung tersebut dipakai oleh salah satu Bank Syariah, setelah lama kosong

Kemudian pindah ke Jl. Asia Afrika yang gedungnya diarsiteki oleh Gmelig Meyling dan dibangun tahun 1940. Fakta ini sekaligus meluruskan anggapan yang menyebutkan bahwa gedung GEBEO yang berada di atas “sumur bandung” ini sebagai karya dari Wolff Schoemaker. Pada kenyataanya, biro arsitek Schoemaker memang sempat merancang desain pengembangan gedung GEBEO ini, tapi rancangan tersebut hilang pada masa konfrontasi Belanda-Republik, sehingga akhirnya desain pengembangan Gedung Gebeo ini kembali dilakukan oleh Gmelig Meyling pada tahun 1948.

Bangunan kantor ini sekarang dikenal dengan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (Sumur Bandung) yang beralamat di Jl. Asia Afrika no. 63 . Kantor ini juga sering dikunjungi orang-orang yang ingin meminta berkah dan penasaran tentang cerita  “Sumur Bandung” yang berada di bagian bawah (basement) gedung. Sedangkan halamannya digunakan sebagai lapak bagi beberapa penjual buku bekas.


Sumber : Komunitas Aleut

10 Oktober 2012

Dago Tea House

Dago Tea House atau taman budaya Jawa Barat dikelola  Dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi Jawa Barat melalui balai pengelolaan taman budaya. Lokasinya berada dikawasan Bukit Dago Utara Bandung yang berudara dingin dengan ketinggian sekitar 700 meter diatas permukaan laut. Nama Dago Tea House atau Dago Tee Huizz sudah ada sejak jaman Belanda. Bangunan restoran ini berdiri dari ihwal kebiasaan noni dan menir Preangerplanters atau perkebunan Priangan menikmati saat minum teh sambil bercengkrama bersama keluarganya dan melihat pemandangan kota Bandung dari ketinggian.

Para pembesar Belanda yang datang ke Dago Tea House juga bertujuan memilih teh-teh terbaik dari seluruh Priangan untuk dijadikan komoditas unggulan mereka. Lokasi Dago Tea House dirancang menghadap ke arah Gedung Sate, sedangkan sedikit ke arah kanan pandangan diarahkan ke Kompleks Hotel Savoy Homman. Direstoran kecil itu terdapat tempat bermain anak yang masih dipertahankan hingga kini. Sementara bangunan restorannya menjadi teater terbuka dengan restorasi kafetaria "Boga Kuring" disebelahnya.

Pada era kemerdekaan tahun 1960-an Presiden Soekarno pernah niis (beristirahat) di tempat ini. Kemudian tradisi ini dilanjutkan oleh Presiden Soeharto, yang berkunjung kesana setelah peringatan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Nonblok (KTT Nonblok) pada 1992. Pada saat itu, Soeharto menharapkan pembangunan gedung-gedung dibawah Dago Tea House tidak menghalangi pemandangan kebawahnya. Sampai-sampai pepohonan pun disesuaikan tingginya oleh Pemprov Jawa Barat. Namun sayang imbauan ini tidak berlaku sekarang.

Dago Tea House difungsikan sebagai tempat pengolahan seni yang terdiri atas bangunan teater tertutup dan ruang sekretariat serta teater terbuka, kafetaria, sanggar tari, dan gedung pameran. Awalnya lahan yang digunakan seluas kurang dari lima hetare itu dalah milik seorang pengusaha perkebunan berkebangsaan Belanda yang dibeli oleh Departemen Perhubungan. Disana, sudah terdapat restoran Dago Tea House, Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (FISIP Unpad) dan rumah Kolonel Angkatan darat (Purn) Kosasih.

Lahan ini juga difungsikan oleh Dephub sebagai tempat bagi Sekolah Perhotelan yang pengelolaannya diserahkan kepada Depdikbud. Taman Budaya Jawa Barat termasuk dalam rencana pembangunan Taman Budaya tipe A di delapan provinsi di Indonesia pada 1987.  Pemilihan lokasi di Bukit Dago Utara adalah atas prakarsa Sanui Edia yang diusulkan kepada Asisten Wakil Presiden Bidang Kesra Wira Sutisna, karena lokasi lain tidak memungkinkan. Hal ini ditindaklanjuti oleh kunjungan wakil Presiden RI Umar Wirahadikusumah ke lokasi dan meminta Gubernur Jawa Barat Aang Kunaefi segera melaksanakan pembangunan.

Tahap pertama pembangunan dimulai pada tahun anggran 1988-1989 dengan biaya APBN malaui Depdikbud sektor keudayaan dan tahap kedua pada 1989-1990. Keseluruhan pembangunan selesai pada tahun 1990-1991.

Sumber : Pikiran Rakyat

Konser Trio Lestari di Bandung

Tiga penyanyi papan atas Indonesia yang tergabung dalam grup Trio Lestari yang beranggotakan Glenn Fredly, Tompi dan Sandhy Sandoro siap menghibur kota Bandung. Acara yang disponsori oleh LivingStone akan diadakan pada Desember 2012 nanti.
Konser Trio Lestari di Bandung

Konser tersebut akan digelar pada tanggal 16 Desember 2012 di Trans Luxury Hotel Convention Center. untuk tiketnya terbagi menjadi 4 kelas dengan harga tiket presale :

  • Bronze : 135.000
  • Silver : 205.000
  • Gold : 275.000
  • Platinum : 420.000

Untuk tiket Gold ada bonusnya yaitu kopi dan pintu masuk khusus, sedangkan Platinum mendapat bonus kopi, pintu masuk khusus, tempat parkir khusus dan membership LivingStone.

Ticket box dapat melaluai My Shop : Bandung Indah Plaza (BIP) lt.2, Arief 085795732003 / 0813227255555

Sumber : LivingStone


Update terbaru, konser ini ternyata batal karena sebuah panggung yang digunakan untuk tempat penonton di kelas Platinum, Silver dan Bronze ambruk sebelum konser dimula. Sungguh sangat disayangkan, event sebesar ini bisa batal karena kecerobohan panitia. Tapi berita baiknya panitia akan mengembalikan uang tiket secara penuh ... sumber : detik bandung

9 Oktober 2012

UPI JOB FAIR 2012 "STEPS TOGETHER BREAK THROUGH THE FUTURE"

Bagi baraya Bandung yang  belum bekerja atau mau mencari pengalaman baru, Universitas Pendidikan Indonesia akan mengadakan Job Fair 2012 dengan tema "STEPS TOGETHER BREAK THROUGH THE FUTURE"

Yang jadwal acaranya yaitu :

Hari : Rabu dan Kamis
Tanggal : 10 dan 11 Oktober 2012
Waktu : 09:00 – 16:00 WIB
Tempat : Gd. Gymnasium UPI Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

BENTUK KEGIATAN
  • Job Fair.
  • Presentasi mengenai profil perusahaan para peserta Job Fair.
  • Psikotes dan interview.

SASARAN PENCARI KERJA
  • Lulusan UPI yang belum memperoleh pekerjaan dan alumni UPI yang ingin pindah pekerjaan
  • Lulusan Perguruan Tinggi Negeri dan swasta di Bandung.
  • Lulusan SMU/SMK.

SEKRETARIAT

Dr.Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Telp (022) 2001197 dan 2013163 Ext. 34002, Fax.(022)2011576

Jadi bagi yang berminat datang, segera siapkan syarat-syaratnya segera, dan raih kesempatan yang baru untuk masa depan.


Sumber : Universitas Pendidikan Indonesia

Kilometer Nol Bandung

"Zorg, dat als ik terug kom hier een stad in gebouwd (Usahan, jika aku kembali ke sini, didaerah ini telah dibangun sebuah kota)" Herman Willem Daendels, 1810

Sembari menancapkan tongkat kayu, titah itu terucap dari mulut Gubernur Jendral Hindia Belanda Herman Willem Daendels kepada Bupati Bandung RA Wiranatakusumah II. Seusai peresmian jembatan Cikapundung pada 25 Mei 1810, Daendels memerintahkan pembangunan kota disekitar tertancapnya tongkat disisi De Grote Postweg.


Ide pemindahan ibu kota kabupaten Bandung sebenarnya sudah lama disiapkan oleh Wiranatakusumah II dengan pertimbangan religi tradisional, ia membangun pusat pemerintahan pada lahan kosong tepi barat Sungai Cikapundung tak jauh dari tongkat tersebut. Pembangunan tersebut dipimpin langsung olehnya dengan pertama kali membangun alun-alun sebagai orientasi kota tradisional, bangunan pusat pemerintahan (pendopo), masjid agung dan pasar tradisional. Pada tanggal 25 September 1810, Kabupaten Bandung dipindahkan dari Karapyak (Dayeuhkolot) ke daerah yang kini disebut alun-alun. Disanalah kota Bandung terbentuk dan ramai dikunjungi. Wiranatakusumah II dijuluki sebagai The Founding Father of  Bandung.

Pada pertengahan abad ke-19, hasil perkebunan Priangan meningkat dan menjadi magnet bagi pendatang luar kota untuk berdagang dan bermalam. Pada tahun 1906 Kabupaten Bandung berubah menjadi Kotamadya Bandung. Tanggal kepindahan ibu kota kabupaten kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bandung.

Kilometer Nol yang menjadi patokan pengiriman tarif pos kini diabadikan menjadi monumen yang terletak di depan kantor Provinsi Dinas Bina Marga Jawa Barat Jl. Asia Afrika no. 79 Bandung. Tulisan "CLN 18" pada tugu menunjukkan bahwa kota/daerah terdekat ke arah timur adalah Cileunyi, dengan jarak 18 Kilometer. Sedangkan "PDL 18" menunjukkan bahwa kota/daerah terdekat ke arah barat adalah Padalarang dengan jarak 18 Kilometer. Monumen kilometer Nol diresmikan pada 18 Mei 2004 oleh Gubernur Jawa Barat H. Danny Setiawan

SUmber : Pikiran Rakyat 23 September 2012

8 Oktober 2012

Kickfest 2012 Bandung

KICK (Kreative Independent Clothing Kommunity) yang merupakan forum bisnis para pengusaha clothing lokal dan distro yang tersebar di tujuh kota besar, kembali menggelar Kickfest Indonesia, di Lapangan Gasibu Bandung, 12-14 Oktober. Perhelatan kali ini merupakan yang kelima sejak KICK berdiri 2006 lalu.

Kickfest 2012 Bandung

Perhelatan Kickfest, sebagai bentuk pergerakan nasionalisme khas anak muda untuk menjadikan local brand fashion menjadi tuan rumah di negeri sendiri, diawali pada 2008 lalu dengan mengusung tema- tema berbeda setiap tahun. Jumlah pengunujung juga mengalami peningkatan signifikan, hingga menyentuh angka 250 ribu lebih pengunjung.

Tahun ini Kickfest mengangkat tema Music, Fashion & Street. Menjadi pengalaman pesta para pelaku brand fashion independent yang sebagian besar terinsipirasi oleh kehidupan kaum muda di jalana kota besar, mencakup komunitas musik industri, komunitas olahraga jalanan, dan berbagai komunitas lainnya yang tumbuh di Indonesia.

"Di Kickfest kita akan menyediakan tiga stage (panggung). Panggung utama untuk menampilkan band- band indie. Kita buka pendaftaran melalui online. Dan hingga tadi malam sudah ada 325 band indie yang mendaftar dengan menyerahkan demo musik mereka. Sedangkan dua panggung mini kita sediakan untuk pengunjung menampilkan kreasinya di sana. Istilahnya, open mike-lah. Mau nyanyi, mau sulap, atau mau stand up comedy, silakan," kata Chaery, Marketing Communication Independent Network Indonesia, selaku event organizer.

Project Officer KICK Joseph Siddi mengatakan, selain fashion, musik, dan berbagai kreativitas anak muda lainnya, di Kickfest juga akan dibuka lebih dari 22 booth kuliner berkualitas. Masing-masing booth wajib menampilkan makanan yang berbeda dengan booth lainnya. Kickfest juga menerapkan peraturan yang ketat untuk pengisi booth kuliner yang benar-benar enak dan berkualitas.

"Pokoknya apa yang pengunjung mau, akan kita sediakan di arena Kickfest ini. Selain fashion, musik, kuliner, juga ada pertemuan berbagai komunitas, misalnya BMX, tamiya, fotografi, instagram, flashmob, semua ngumpul selaam tiga hari itu. Cukup dengan harga tiket Rp 10 ribu per orang, pengunjung bisa mendapat berbagai jenis hiburan hanya di satu lokasi," timpal Chaery.


Siap-siap berbelanja ria dan menikmati hiburan dalam cara Kickfest 2012 ini, enjoyed ..

Kantor pusat PT Kereta Api Indonesia

Tahun 1916, kantor pusat perusahaan perkeretaapiaan milik pemerintah kolonial bernama Staatsspoorwegen (SS) beralih ke kota Bandung. Pengalihan ini dilakukan setelah adanya rencana pemindahan ibu kota dan pusat komando militer Hindia Belanda ke Kota Bandung yang bergulir sejak awal abad ke-20. Kantor pusat SS kemudian menempati bangunan yang berada di jl. Gereja (sekarang Jl. Perintis kemerdekaan), bangunan nin berada ditepi sungai Cikapundung. Menurut beberapa catatan bangunan ini sebelumnya merupakan bangunan hotel Grand National, kabarnya hotel yang berdiri sejak akhir abad ke-19 ini biasa digunakan untuk menginap para pembesar pemerintah Hindia Belanda saat mengunjungi kota Bandung.



Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia

Sejak kantor pusat kereta api ini berpindah ke Bandung, bangunan yang digunakan tidak banyak berubah, hanya status pengelolaan saja yang berganti. Seperti pada masa paska kemerdekaan, pegawai kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perusahaan ini dari pendudukan Jepang. Tepatnya terjadi pada 28 September 1945. PEngambilalihan kekuasaan ini menghasilkan pembentukan Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) sebagai wujud menasionalisaiskan seluruh perusahaan yang berbau kolonial atau Jepang. DKARI yang nantinya menjadi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) ini masih menggunakan bangunan yang sama sebagai kantor pusatnya.


Bangunan tersebut masih kokoh dan berdiri tegak sampai sekarang. Terutama bangunan bagian tengah kawasan kantor pusat, bangunan paling awal berdiri yang sebelumnya berfungsi sebagai hotel. Diantara jajaran gedung kantor pusat yang ada, bangunan tersebut masih mempertahankan keasliannya. Salah satu ciri khasnya adalah kontruksinya yang terbuat dari beton, pintu dan jendela yang masih menggunakan besi baja. Belum lagi terdapat bungker berkedalaman 7 meter yang dulu digunakan sebagai gudang dan tempat perlindungan perang. Kini bangunan cagar budaya ini difungsikan sebagai ruang kerja bagi para direksi PT KAI.

Di area kantor pusat PT KAI ini tak hanya berdiri bangunan bersejarah perusahaan kereta api, tapi ada dua buah monumen yang dipamerkan dihalaman gedung yaitu monumen DKARI yang mencantumkan nama-nama karyawan DKARI yang berjuang mempertahankan kemerdekaan dan monumen lokomotif uap "Si Tedi". Tedi yang diambil dari seri kereta TD 1002 ini merupakan lokomotif tua yang diproduksi tahun 1926 dan terakhir digunakan pada tahun 1970. Lokomotif ini resmi dipajang pada hari peringatan HUT ke-64 kereta api 28 september 2009. Lokomotif pabrikan Weerkspoor Belanda ini dulunya berfungsi sebagai loko barang yang mengangkut hasil bumi berupa pangan dari Rengasdengklok, Karawang dan CIkampek. Tedi berkecepatan 15 km/jam pun pernah menjadi gerbong penumpang untuk rute Rengasdengklok-Karawang-Wadas-Cikampek-Cimalaya.


Sumber : Pikiran Rakyat, minggu 30 september 2012
Foto : PT KAI