20 Maret 2014

Warga Bandung sayang banjir

Kota Bandung yang memiliki slogan Bandung juara kini harus menghadapi realita ketika musim hujan tiba, dimana hampir di setiap ruas jalan mengalami banjir "cileuncang" bahkan air bah yang keluar dari selokan akibat tidak mampu menampung banyaknya air. Banyak warga kota menyindir slogan "Bandung Juara" menjadi Bandung juara banjir, lalu apakah dengan hanya mencela dan mengeluh banjir akan teratasi ???

Kang Emil selaku Walikota Bandung tentu orang yang paling banyak disorot untuk bisa mengatasi masalah ini, sebagai pimpinan puncak dipemerintahan beliau dituntut untuk memerintahkan jajarannya bertindak sigap dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa mengatasi masalah banjir secepatnya. Namun masalah ini tidak bisa dibebankan kepada pemkot Bandung sepenuhnya, partisipasi warga juga sangat menentukan pemkot untuk bisa mengatasinya. Sampah-sampah yang berserakan di jalanan paska hujan tentu tidak di buang oleh pemerintah bahkan oleh walikota tetapi oleh masyarat yang tinggal di daerah tersebut. gorong-gorong yang seharusnya menjadi jalan air tersumbat karena sampah, sehingga air meluap ke jalan yang mengakibatkan banjir cileuncang bahkan air bah. 

Banjir mengakibatkan rusaknya infrastruktur seperti jalan yang berlubang atau aspal yang mengelupas dan terhambatnya jalur lalu lintas. Bahkan kerugian lebih besar di terima warga yang daerahnya tergenang oleh banjir. Sudah saatnya warga peduli lingkungannya dan mulai aktif berpartisipasi untuk membuang sampah pada tempatnya dan langkah lainnya yang sudah pasti diketahui namun dalam prakteknya tidak pernah dilakukan.

Jangan arogan ketika kita diingatkan tentang sampah, kebiasaan yang paling buruk ialah membuang sampah ke selokan atau sungai dan membuang sampah banyak ketika terjadi banjir (bahkan ada yang membuang kasur atau lemari ketika hujan deras ... edan etah mah)

Bantu pemerintah dan walikota dengan ikut berpartisipasi, minimal dengan tidak menambah masalah yang sudah ada. Jangan sudah terjadi bencana, ramai-ramai saling menyalahkan.  Ari lain ku warga na sorangan rek ku saha deui ...