Sentra rajutan Binongjati |
Hingga tahun 2012 jumlah pengrajin mencapai 300 orang. Mesin yang digunakan semakin modern diantaranya mesin rajut jenis gauge dan mesin linking. Setiap hari pengusaha Binongjati memproduksi lima lusin rajutan dengan rata-rata penjualan Rp. 250.000/lusin. Sedangkan kapasitas produksi secara keseluruhan mencapai 18000 rajutan/hari. Kebanyakan produk yang dihasilkan meliputi kaos, pakaian wanita, sweater dan topi.
Sentra Industri Rajutan Binongjati terletak sekitar 600 meter dari Trans Studio Mall (TSM) Bandung. Penandanya gapura sederhana berarna biru yang dibangun warga tahun 2003, kawasan tersebut seperti permukiman pada umumnya.
Meski kawasan ini sudah di resmikan sebagai sentra industri sejak 2007 namun para pengrajin kerap mengeluhkan infrastruktur yang kurang memadai. Akses masuk dari jalan Gatot Subroto maupun jalan Ibrahim Adjie ( Kiaracondong) dinilai terlalu sempit sehingga menyulitkan rombongan pengunjung yang biasanya menggunakan bus untuk masuk ke lokasi. Selain itu pengrajin tidak banyak yang membuka toko sehingga Sentra industri rajutan Binongjati kurang menarik sebagai kawasan belanja.
Pemerintah Kota Bandung dan para pengrajin harus bersinergi untuk bisa memajukan salah satu potensi industri potensial ini, jangan sampai kawasan tersebut mati dan membuat penduduknya kehilangan mata pencaharian.
Jalur angkutan kota (angkot) yang melewati : Abdul Muis - Cicaheum, dan Elang - Cicadas ( via Binong)
terimakasih informasinya, tapi emang sampai sekarang belum ada bantuan pemerintah ya buat pengrajin? terus selama ini penjualan via apa aja ya?
BalasHapus