20 Desember 2012

Sejarah rumah sakit Dustira Cimahi

Pada abad 18, pemerintah kolonial Hindia Belanda mendirikan fasilitas militer daerah Cimahi. LOkasi ini dipilih karena berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibu kota HIndia Belanda pada saat itu. Didirikan pula rumah sakit militer untuk melengkapi keperluan para prajurit yang bertugas disana. Rumah sakit yang berdiri pada lahan seluas 14 hektar ini diresmikan pada 1887 dengan nama Militare Hospital. Desain bangunannya mengusung gaya arsitektur artdeco, khas Eropa.


Rumah Sakit Dustira (sumber : Disparbud Jabar )

Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh kerajaan Belanda pada 1949, kepemilikan Milter Hospital diserahkan pada Tentara Nasional Indonesia. Rumah sakit ini kemudian berganti nama menjadi Rumah Sakit Territorium III dengan Letnan Kolonel Dr. Kornel SIngawinata sebagai kepala yang pertama rumah sakit tersebut. Kemudian dalam perayaan ulang tahun Territorium III/Siliwangi Kolonel Kawilarang mengganti nama rumah sakit tersebut menjadi Rumah sakit Dustira.

Penetapan namam tersebut sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan perjuangan Mayor dr Dustira Prawiraamidjaya. Dustira adalah dokter tamatan pendidikan kedokteran di Geneeskundige Hogeschool (Ika Daigaku atau Sekolah tinggi kedokteran di Jakarta) pada tahun 1945. Dustira kemudian mengikuti pelatihan kemiliteran selama dua minggu. Setelah itu, ia ditugaskan membantu para korban perang, khususnya di front Padalarang, Cililin dan BatuJajar. Jumlah korban yang terus bertambah ditengah keterbatasan peralatan medis yang tersedia membuat Dustira kelelahan hingga akhirnya meninggal dunia pada 17 maret 1946.

Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), Militer Hospital digunakan sebagai tempat untuk merawat tentara jepang dan tentara BElanda yang menjadi tawanan tentara jepang. Kendati merupakan rumah sakit militer dalam perkembangan selanjutnya rumah sakit Dustira menerima pelayanan medis dan pelayanan penunjang tersedia disini. Atas prestasinya dalam pelayanan tersebut pada November 2012, rumah sakit ini menerima akreditasi 16 pelayanan dari direktorat Jendral Kekuatan Pertahanan Kementrian Pertahanan RI.

Rumah sakit Dustira berarsitektur eropa (artdeco). Bagian bangunan yang masih menampakan kekunoaan, terlihat pada bangunan bagian depan, pada bagian atap bangunan dan dinding bangunan. Sedangkan pagar halaman telah mengalami perubahan atau penggatian (pagar besi). Genteng masih menggunakan genteng gelombang, struktur kerangka atap menggunakan kayu dan dinding berwarna putih, dengan bagian kaki dilapisi lepahan semen.Rumah Sakit Dustira sampai sekarang masih digunakan sebagai rumah sakit untuk merawat pasien.


Lokasi : Jalan Ahmad Yani Cimahi, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi


Sumber :disparbud.jabarprov.go.id, Pikiran Rakyat

3 komentar:

  1. saya perlu alamat detail dan valid rs dustira ini, beberapa sumber menyatakan terletak di cimahi selatan. trimksh

    BalasHapus
  2. Makash Ganz Hasil Post nya sanggat Bermanfaat Bagi Tugas

    BalasHapus
  3. 500 meter dari Stasion kereta api cimahi

    BalasHapus