4 Desember 2012

Sejarah Rumah Sakit Hasan Sadikin

Rumah sakit HAsan Sadikin dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada 15 Oktober 1923. Awal mula gedung ini diberi nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs. Pada 30 April 1927, dilakukan penambahan sejumlah 300 tempat tidur dan namanya diganti menjadi Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana. Ketika zaman penjajahan Jepang, fungsinya berubah menjadi rumah sakit militer yang bernama Rigukun Byoin. Setelah INdonesia merdeka rumah sakit ini masih dikelola sebagai rumah sakit militer Belanda hingga tahun 1948. Kemudian kepengurusannya dikendalikan oleh pemerintah dan berganti menjadi Rumah Sakit Rantja Badak, sesuai dengan nama tempatnya.

Rumah Sakit Hasan Sadikin (http://www.rshs.or.id)


Walaupun kemepimpinan masih dipegang oleh WJ Van Thiel yang menjabat hingga 1949, layanan kesehatan tidak hanya untuk anggota militer tetapi juga untuk masyarakat umum. Dr HR Parono Suridipuro adalah direktur pertama rmah sakit yang berasal dari Indonesia. Pada tahun 1954, Rumah Sakit Hasan Sadikin ditetapkan oleh pemerintah sebagai rumah sakit provinsi yang dikelola langusng oleh Departemen Kesehatan. Rumah Sakit Hasan Sadikinmulai bekerja sama dengan fakultas Universitas Padjadjaran pada 1956. Tak lama setelah itu kapasitas tempat tidur pun ditingkatkan menjadi 600.

Tanggal 8 Oktober 1967, namanya berganti menjadi Rumah Sakit Hasan Sadikin. Nama tersebut berasal dari nama direktur yang saat itu meninggal dunia ketika menjalankan tugas. Ia berperan memperjuangkan kemerdekaan RI, berjasa di bidang kedokteran sekaligus pendiri dan pembina Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Semenjak 2001 Rumah SAkit HAsan Sadikin menjadi rumah sakit umum pusat yang secara yuridis menjadi perusahaan jawatan. Pembangunan fasilitas bertaraf internasional menjadikannya rumah sakit rujukan yang ada di Jawa Barat. Sejak 17 Agustus 2008 rumah sakit Hasan Sadikin menggganti logo Badak berkubang yang dibarengi dengan perombakan manajemen secara besar-besaran.

Kini rumah sakit tersebut telah merencanakan menjadi rumah sakit pariwisata (hospital tourism) yang akan memberikan pelayanan lebih terintegrasi sesuai corak budaya sunda. Rumah Sakit Hasan Sadikin beralamat di Jalan Pasteur No. 38 Bandung, hingga kini mampu menampung 700.000 orang dengan kapasitas tempat tidur 1.100 orang.

Berikut ini direktur yang telah menjabat sejak berdirinya rumah sakit. Yaitu

:
WJ Van Theil (1945-1949)
Dr HR Paryono (1949-1953)
dr H Hasan Boesoirie, SpTHT (1953-1965)
dr Hasan Sadikin (1965-1967)
dr R Adjidarmo (1967-1970)
dr Tubagus Zuchradi (1970-1979)
Prof dr Sugana Tjakrasudjatma, SpM (1979-1985)
dr Iman Hilman, SpRad (1985-1989)
dr H Oman Danumihardja, SpPD (1989-1995)
Dr H Rachman Maas, SpR (1995-1998)
Dr H Empu Driyanto, SpTHT (1998-2001)
Prof DrCissy RS Prawira, dr, Spa (K), MSc (2001-1009)
dr M Rizal Chaidir SpOT(K), FICS, Mkes(MMR) (2009-2010)
dr Bayu Wahyudi MPHM, Sp.OG (2010 - ...)


Sumber : Pikiran Rakyat, Minggu 11 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar